Produksi Peluru Pindad

Tujuan Penggunaan Sistem Produksi

Sekarang kita sudah memahami apa saja jenis-jenisnya. Berikutnya kita akan mengkaji apa saja tujuan dari sistem tersebut. Secara umum, ada tiga tujuan yang ingin dicapai pengusaha dari menggunakan sistem ini:

Pengertian Sistem Produksi

Maksud dari Sistem Produksi adalah sebuah susunan kegiatan atau elemen perusahaan yang saling terhubung untuk mencapai tujuan dari sebuah bisnis. Sistem produksi, atau biasa disebut sistem pabrik di dalam industri manufaktur, adalah sebuah sistem integral yang terdiri dari komponen struktural dan fungsional.

Komponen fungsional terdiri dari perencanaan produksi, pengawasan, pengendalian dan berbagai hal lainnya yang berhubungan dengan manajemen perusahaan. Sementara komponen struktural terdiri dari tenaga kerja, mesin pabrik, bahan-bahan, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Berdasarkan sifat proses produksi

Berdasarkan sifat prosesnya, terdapat empat jenis sistem produksi, antara lain:

Macam-macam Jenis Sistem Produksi

Setelah memahami apa pengertian dari sistem produksi, berikutnya kita akan membahas jenis-jenis sistem produksi yang ada pada industri manufaktur. Umumnya, pelaku bisnis manufaktur menggunakan salah satu antara dua macam sistem pabrik, yakni berdasarkan proses menghasilkan output dan tujuannya.

Dapat mem-backup data

Fitur backup data juga adalah salah satu faktor penting lain sebelum menentukan pilihan software manufaktur terbaik untuk bisnis Anda. Sistem manufaktur perlu memiliki fitur backup data, karena ketika terjadi suatu insiden dan menyebabkan hilangnya data perusahaan, seperti adanya bug atau kesalahan dalam sistem, data masih bisa perusahaan akses kembali.

Fitur backup data ini tidak hanya berguna ketika sistem mengalami masalah, namun juga akan membantu Anda mengakses data-data lama yang mungkin Anda butuhkan selama proses manufacturing atau produksi.

Berdasarkan tujuan operasionalnya

Jenis sistem produksi yang kedua yakni berdasarkan tujuan dari produksi itu sendiri. Tipe yang kedua ini memiliki empat macam cara untuk menjalankannya:

Scheduling atau penjadwalan

Scheduling atau penjadwalan produksi merupakan kegiatan dalam menetapkan kapan proses produksi harus Anda lakukan setelah menetapkan alur. Dalam pelaksanaannya, penjadwalan mempertimbangkan jam kerja pekerja dan lama dari setiap alur produksi.

Dalam praktiknya, dalam tahapan ini terdapat jadwal utama (master schedule) yang kemudian akan terbagi atau terpecah menjadi beberapa jadwal yang lebih terperinci.

Routing atau penentuan alur

Penentuan alur ini merupakan suatu kegiatan untuk menetapkan urutan kegiatan dari proses produksi terebut. Mulai dari pengolahan awal bahan baku, pembentukan, pemolesan, penyelesaian, penjagaan dan pengawasan mutu, hingga pendistribusian barang hasil produksi menjadi fokus pada tahap ini.

Dalam tahap ini, Anda harus menentukan alur secara tepat dan efisien agar produksi dapat berjalan sebagaimana mestinya dan sesuai dengan yang seharusnya.

Planning atau perencanaan produksi

Tahap perencanaan produksi ini merupakan tahapan dalam menentukan beberapa hal dalam proses ini. Seperti produk apa yang akan Anda buat, berapa jumlah bahan baku, berapa biaya yang Anda butuhkan, dan berapa jumlah tenaga kerja yang Anda perlukan dalam melakukan produksi.

Dalam tahapan ini, perusahaan juga akan melakukan perancangan terhadap bentuk barang. Karena, perusahaan membutuhkan informasi dan pengetahuan mengenai jenis barang yang akan terproduksi. Beserta dengan kebutuhan dan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan suatu perencanaan produksi yang baik.

Memenuhi kebutuhan perusahaan

Kebutuhan perusahaan yang utama adalah mencari keuntungan. Untuk mencapai tujuan ini, perusahaan perlu memastikan bahwa proses produksi berjalan dengan lancar. Dengan demikian permintaan pelanggan bisa terpenuhi dan target penjualan bisa tercapai. Untuk memastikan proses produksi bisa berjalan dengan lancar, maka sistem pabrik adalah hal esensial yang harus setiap perusahaan manufaktur miliki.